Musim hujan pertama
Aku merasa ia air dari arah barat sana
Awan hitam itu saksi
Ia ceritakan semuanya padaku
Tetes pertama di tanganku
Tak dingin aku kedinginan
Diam sekujur tubuhku menangis
Ia ku sangka kabutku yang hilang
Ku tulis hujan di kesendirian
Terhenti seketika
Mataku hitam kemudian terluka
Hujanlah sudah
Tak sempat beradu senang
Sedih pukul senangku
Cerita roman yang ku samakan dengan hujan
Tak sempat selesai
Kisah mulai reda
Tapi hujan masih yang pertama
Tanah gersang belum berubah lumpur
Pun kisahnya, masih belum bisa terkubur
Musim hujan pertama
Esok ia akan buatku merana
Kedinginan
Tanpa sehelai selimut cinta
Lantai 2, STTNJ, 13-11-2013 21:45 WIB