(Masih terinspirasi kabut)
ELEGI (Akhir U)
Kocah-kacih kalbu
Belum purna waktu
Seribu air mata berlalu
Syair-syair hanya rayu
Kendana sedihku
Kacung perias rindu
Tafsirlah tanpa ragu
Elegi tak membisu
Apalagi semu
ELEGI (Akhir A)
Kau anggapku gahara
Bocah mahkota istana
Semua tinggal pesan saja
Dusta
Sedihpun layaknya udara
Sentuh semua jiwa
Tak hanya Rahwana
Arjuna, Bima, Yudisthira sama
Korban elegi cinta
ELEGI (Akhir I)
Dimana kemala sembunyi
Hati hampir mati
Kemari atau ku harus mencari
Kemala obat hati
Agar syair tak selalu elegi
Sebelum mati
Hadirlah mimpi
Nyatakan sebelum basi
Lalu keselendangkan sehelai kaci
08-03-2014
ELEGI (Akhir U)
Kocah-kacih kalbu
Belum purna waktu
Seribu air mata berlalu
Syair-syair hanya rayu
Kendana sedihku
Kacung perias rindu
Tafsirlah tanpa ragu
Elegi tak membisu
Apalagi semu
ELEGI (Akhir A)
Kau anggapku gahara
Bocah mahkota istana
Semua tinggal pesan saja
Dusta
Sedihpun layaknya udara
Sentuh semua jiwa
Tak hanya Rahwana
Arjuna, Bima, Yudisthira sama
Korban elegi cinta
ELEGI (Akhir I)
Dimana kemala sembunyi
Hati hampir mati
Kemari atau ku harus mencari
Kemala obat hati
Agar syair tak selalu elegi
Sebelum mati
Hadirlah mimpi
Nyatakan sebelum basi
Lalu keselendangkan sehelai kaci
08-03-2014