(Untuk sahabat-sahabatku yang telah berlalu dan yang akan
berlalu)
Semua telah lusuh
Lukisan pudar
Puisi hanya hiasan
Lukisan pudar
Puisi hanya hiasan
Pilu melantun
Luruh bintang bukan lagi kesetiaan
Luruh bintang bukan lagi kesetiaan
Kesah membeku
Semua telah terbingkai rindu
Ingin didekap
Lari secepat kilat
Semua telah terbingkai rindu
Ingin didekap
Lari secepat kilat
Merana dipenjara luka
Gemetar hingga ubun-ubun
Hanya kepada kertas
Lara dipikul
Gemetar hingga ubun-ubun
Hanya kepada kertas
Lara dipikul
Hingga pena berduri
Lukai hati sepi
Lukai hati sepi
Kemana semua ini?
Setelah tertumpuk kenangan
Apakah disembunyikan hutan?
Setelah tertumpuk kenangan
Apakah disembunyikan hutan?
Mekar lalu menawan
Menawan lalu pudar
Pudar lalu menghilang
Begitukah?
Menawan lalu pudar
Pudar lalu menghilang
Begitukah?
Semakin tak diakal
Jerami memang mudah dibegal hujan
Juga diterjang badai
Oleh angin pun berantakan
Jerami memang mudah dibegal hujan
Juga diterjang badai
Oleh angin pun berantakan
Ini gila kawan
Bekas bibirmu masih terasa
Di gelas kopi kemarin siang
Kala kita berpanas harapan
Di trotoar kehidupan
Bekas bibirmu masih terasa
Di gelas kopi kemarin siang
Kala kita berpanas harapan
Di trotoar kehidupan
Akh... Sudahlah
Berdosa tangisi malam
Masih beribu lilin di lemari kamar
Doakan aku belajar menyalakan
Satu persatu tanpa kalian
Berdosa tangisi malam
Masih beribu lilin di lemari kamar
Doakan aku belajar menyalakan
Satu persatu tanpa kalian
Jika sudah
Aku akan tahu
Kemana semua ini berlalu
Aku akan tahu
Kemana semua ini berlalu
Ke hutan?
Ke langit?
Ke laut?
Atau ke goa, tempat para raja bertapa
Ke langit?
Ke laut?
Atau ke goa, tempat para raja bertapa
Ini hanya tunggu
Tapi ini juga jujurku
Aku batu
Terlantar tanpa kalian kawan
Tapi ini juga jujurku
Aku batu
Terlantar tanpa kalian kawan
Tanjung, depan kamar D-11, 15-11-2014