Dewi Airlangga (46)
:Sebelumnya
Kau pasti kedinginan
Lebat air mengguyur tanah penantian
Dari jendela sukma aku menyelinap pandang
Kau yang bergaun terang
Pancaran dari semesta petang
:Selanjutnya
Tak letih kataku menggoda
Karena memang tak butuh nahkoda
Ia mengalir sealir rasa
Kupersilahkan saja biar tak semakin menderita
:Seusainya
Matamu kupejamkan dalam hujan
Bisikmu kusuarakan dalam awan
Senyummu kurekahkan dalam petir malam
Menjadilah aku meminang kerinduan
Kau pasti kedinginan
Lebat air mengguyur tanah penantian
Dari jendela sukma aku menyelinap pandang
Kau yang bergaun terang
Pancaran dari semesta petang
:Selanjutnya
Tak letih kataku menggoda
Karena memang tak butuh nahkoda
Ia mengalir sealir rasa
Kupersilahkan saja biar tak semakin menderita
:Seusainya
Matamu kupejamkan dalam hujan
Bisikmu kusuarakan dalam awan
Senyummu kurekahkan dalam petir malam
Menjadilah aku meminang kerinduan
Tanjung kala hujan, 02-01-2015