Dewi Airlangga (86)
Kepada nasib hati
Kepada yang mungkin
karena dosa
Kepada yang mungkin
karena karma
Kepada yang mungkin
karena karunia
Kepada yang mungkin
karena atas bawahnya alam sadar
Kepada yang mungkin
karena cakrawala hikmah
Kepada nasib hati
Tangisan yang sudah
berkali-kali
Menangisi tangisan dari
tangisan-tangisan
Keterpurukan yang sudah
berkali-kali
Terpuruk dari
keterpurukan
Hingga bagaimana air
mata mencari jalan lagi
Disela-sela menghirup
api
Kadang menjelma air
Kau datang menghentikan
kebakaran
Nasib hati tak terbakar
Malah semakin runyam
Dibunuh diri pada
bunga-bunga
Hingga matinya seakan
kehormatan
Sadar setengah sadar
Tak sadar setengah tak
sadar
Nasib dipertanyakan
berulang-ulang
Bahkan kepada uban-uban
Jawabannya adalah lisan
Dari rekah bibir
anggunmu, sayang
Justru engganmu
tertafsir harapan
Nasib apakah ini,
sayang
Kepada nasib hati
Tolong rebahkan jawaban
pada pundakku
Aku siap seberat apapun
itu
Karena panjang jalan
Teramat lama aku pada
rindang pepohonan ini
Ada yang harus kujemput
disana
Dibalik nasib setelah
nasib dinasibkan begini, sayang
18 Desember 2015
Bumi Tapa Kaisar Air
Mata
penuh semangat baca nya
ReplyDelete