Dewi
Airlangga (87)
Sementara
cerita
Kemarin
aku mengajak setan
Bersama
hujan lebat tanah hutan
Karena
perih teramat
Panas
pada tiap-tiap keringat
Aku
mandi, sayang
Benar
saja
Sementara
dingin aku bahagia
Sumringah
hati setelah lama sekarat
Kaki demi
kaki melangkah
Pada
batu-batu licin
Genangan
air langit yang turun bergerombol
Setan-pun
meneriakkan bahagia kepadaku
Pepohonan
berbasah basahan
Aku
dengar celoteh salah satu mereka
Dewi
Airlangga Dewi Airlangga Dewi Airlangga
Katanya
Aku tak
hiraukan
Kuludahi
mereka satu persatu
Hingga
pada air bumi yang gugur
Kenapa
wajahmu bertubi-tubi menyambar ingat
Aku
mencoba lupa
Kuajak
setan berdansa
Malah aku
sadar tentang dosa
Senyummu
justru menasehati dalam bayang makna
Dewiku
sayang
Kini
dengan kenyataan apa kau kutukar
Apa harus
aku membunuh ingatan
Dengan
kebohongan yang kuasah saban pertemuan
28
Desember 2015
No comments:
Post a Comment