LEMBAH BROMO SILAM (I)
Gugur kabut malam
Membelai mesra hadirku
Lembut...
Selembut kasih tersenyum hangat
Dingin mendekap erat
Seerat kasih menatap
Di lembah kasih
Kerangka masa tentang cinta
Terpenjaralah sekarang
Aku sendirian, sekarat
Lembah bromo menelan korban
Luka-luka kenangan
Darah deras, sayang
Yang silam
Kini jelmaan
Hantu siang malam
Aku ketakutan, sayang
Hadirlah kesini...
Hati yang sepi
Sebelum aku mati
Terbunuh silam
Lembah bermata pisau
Lara-lara menetes
Bersama air mata
Kalbuku merindu, sayang
Mengertilah...
Sajak-sajak ini kepedihan
Mengertilah...
Tersenyumlah seperti awal, sayang
Saat kita berkabut sama
Tersenyumlah, sayang
Bahagiakan walau sebentar
10-06-2014
LEMBAH BROMO SILAM (II)
Tarian kabut
Nyanyian angin
Aku berdansa kala itu
Bersama dingin
Sesekali...
Ingatkah kau, kasih
Bisik senyummu
Bisik tatapanmu
Bisikkan tenang kala itu
Selimut malam
Berkamar alam
Lampion bulan
Ingatkah kau, kasih
Aku bercinta sendirian
Dengan anggap
Kau merasakan
Perih bukan?
Aku bercatur
Di papan lembah kepedihan
Bromo hitam putih keromantisan
Salah langkah
Aku mati hingga sekarang
Lembah Bromo silam
Kerikil kecil lukai kaki kisahku
Sejajar waktu kala itu
Aku diam
Mati langkah, diam dan diam
10-06-2014
LEMBAH BROMO SILAM (III)
Kabut...
Kabut...
Kabut...
Skenario berawalan kabut
Jujurlah alam
Kenapa kau datang
Bisakah kabut menghilang
Sudah kuyup berkabut
Padahal hanya...
Bukan hujan lebat
Tak kering
Kabut gugur lagi
Sedari lembah bromo silam
Hingga sekarang di ujung pantai
Masih saja kabut datang
Aku sudah kedinginan
Kabut sebutku, sayang
Mengertilah...
Sudahi sabung hati ini
Damai, sayang
Aku kedinginan
Mata memucat kata
Otak gusar cerita
Hati teramuk rasa
Kabut...
Kabut...
Kabut...
Sebutku kau kabut
Sebab skenario awal adalah kabut
Berhentilah ribut
Ini hati
Bukan markas pejudi
Pasti...
Mengertilah, kabut, sayang
10-06-2014
LEMBAH BROMO SILAM (IV)
Lepas senja
Sehabis menyeduh hangat
Giliran tawa berlaga
Bulan jangan mengintip
Aku sedang bercinta
Berjudul sendiri saja
Meski kekasih ada
Dia pasti ingat
Gelagat mata tertangkap
Saat kucoba menyelinap
Lewat tatap
Dia pasti ingat
Kulukis senyum
Antar jeda kalimat
Saat bercerita lepas
Sudah...
Ini kisah kusam
Lembah bromo silam
Pahit manisnya geram
Marahi masaku sekarang
Hingga kata raib
Dimakan sajak kenangan
Hingga...
Masih saja bisa
Kata bercerita sama
10-06-2014
LEMBAH BROMO SILAM (V)
Kasih...
Tak bisakah seperti dulu?
Jamuan senyum
Puaskan sedihku
Antara gugurnya kabut kala itu
Kasih...
Tak bisakah seperti dulu?
Lucu tingkahmu
Punahkan laraku
Antara amukan angin pegunungan kala itu
Tak bisakah mengerti, kasih?
Hati merongrong rindu
Seperti vulkanik memangsa kakiku
Masih seperti kala itu
Lembah Bromo silam
Kala ia petang
Akulah sekarang
Hadirlah...
Aku kesepian di tengah padang pasir
Hanya gugus bintang terdahulu
Memaksaku tersenyum palsu
Padahal bibir telah kaku
Uraiku, umpama kala itu
Di Lembah Bromo
Silam, menawan
Tak sekarang
10-06-2014
LEMBAH BROMO SILAM (VI)
Nakal
Kau goda aku
Meski niat tak begitu
Lancang
Aku dekap kamu
Meski niat tak begitu
Mendekatlah...
Hatiku mengajakmu
Kenapa kau terlelap di sisiku
Menjauhlah...
Hatiku bingung tentangmu
Kenapa kau menatap mesra kala itu
Lembah bromo silam
Cerita layangan
Terbang tak searah angin
Entah tipu
Entah aku tersipu
Mungkin memang seharusnya
Skenario tipu dan tersipu
Menjelma rindu
10-06-2014