Dewi Airlangga (37)
Tak mengeja sepi
Hilangmu aksaraku mati
Dikejar berlari buntu
Ditunggu berarti bisu
Tak menafsir pilu
Lenyapmu penaku beku
Diam menyayat hati
Menulis menyedihkan puisi
Mati aksara beku sang pena
Sebaris seribu peluh
Sebait sejuta bungkam kubutuh
Otak dirantai
Hati kebingungan melerai
Sabung nyata dan khayal teramat mencekam
Beku dan beku
Kutulislah beku
Sebelum mencair ditiup waktu
Tanjung, 01-02 Desember 2014
Tak mengeja sepi
Hilangmu aksaraku mati
Dikejar berlari buntu
Ditunggu berarti bisu
Tak menafsir pilu
Lenyapmu penaku beku
Diam menyayat hati
Menulis menyedihkan puisi
Mati aksara beku sang pena
Sebaris seribu peluh
Sebait sejuta bungkam kubutuh
Otak dirantai
Hati kebingungan melerai
Sabung nyata dan khayal teramat mencekam
Beku dan beku
Kutulislah beku
Sebelum mencair ditiup waktu
Tanjung, 01-02 Desember 2014