;Kelingking
Hamba kecil yang menyeduh kopi, kecil kau dicipta Ilahi ke
bumi, mengapa justru mengucilkan kerendahan diri, congkak sekali memoles bak
penguasa akar-akar misteri, menyingsingkan lengan kendali, lupa kau kelingking
tak tahu diri.
;Telunjuk
Pemimpin saling tunjuk, tunjuk sana sini, jangan
menyempitkan arti demi puas diri, sudah di pundak peran-peran diperintahkan,
maka lakukan jangan saling tikam.
;Tengah
Bajingan, setan kau perkarakan, dosa angkatlah jari tengah
padanya, ada kemunafikan yang menyeret pada neraka, ada kedholiman tertawa
terbahak-bahak, kenapa diam seribu gerak dan suara, bangkitlah, acungkan
perkasa jari tengah melawan tanpa gentar rasa.
;Manis
Bunga rampai di pekarangan, pindahlah kesini, tabur manismu
pada pahit nelangsa, luka, asa, semerbak aroma amis tolong kau gantikan, sudah
kubilang berkali-kali Manis adalah keabsolutan tanpa koma, tak bisa tersajak
sebait saja.
;Ibu
Semua kembali pada Ibu, anak-anak akan dibijaki Ibu, tak ada
kesalahan tak ada kebenaran, acungkanlah Ibu, karena ia berdoa semua akan
berakhir pada lelap perjalanan di sisi Tuhan. Asyhadu alla ilaha illallah wa
asyhadu anna muhammadar rasulullah.
Jambesari, 25 Mei 2015
No comments:
Post a Comment