Guru tua terhormat
Jangan matamu melaknat
Sudah gugur tangan yang
terangkat
Bukan maki tapi bijak
ternanti
Boleh merunduk punggung
muda ini
Tapi jangan mengecam
patuh diri
Sudah kubuang liur yang
kau suguhi
Aku mengemis
kebijaksanaan
Malah kau tak hiraukan
Bahkan kau telanjangi
aku kekanak-kanakan
Bahkan parah pecah
persetan
Kau hujani aku kala
telanjang
Dingin wahai pak guru
tua
Mengingat matamu kini
bagaimana
Mengingat tuamu kini
bagaimana
Mengingat kau sebagai
guru kini bagaimana
Mana kajian petuah
ulung
Saban hari kau kepulkan
terselubung
Kenapa sekarang main
menang
Bukan menggurui
kebijakan
Naik arena tinju
bersabuk perhiasan
Biar nanti kejuaraanmu
terkenang
Jangan disini
Ini arenanya para
pencari kebijaksanaan
Bagaimana aku tak
tercengang
Ini petaka besar yang
pernah kuabadikan
Ada ketidak-maluan
mengacungkan kebijaksanaan
Yang tahu-tahu bukan
kebijaksanaan
Bukan soal salah atau
benar
Ini musim menggurui
guru di perguruan
Biar guru-guru tak
menggurui guru-guruan
Guru dalam kaidah
tersakral keguruan
Guru menggurui
guru-guru ucapkan
"Temukanlah
Kebijaksanaan"
03 Juni 2015
No comments:
Post a Comment