(Ramadan Hari II)
Patrol, disini kami
menyebutnya
Suara gentongan
Berkombinasi suara
cangkul yang dipukul paku
Tak luput sebagai nada
bas
Ember dan kadang galon
atau apa sajalah
Lagu yang tak pernah
lupa
Selain lagu-lagu yang
sesukanya
“Saaaaaaaaur,...
Saur,... Saaaaaaur,.... Saur...”
Akh,... kemana pasukan
itu
Biasanya ada sarung
melingkari leher
Tua muda bergerilya
sepanjang jalan
Jalan lubang-lubang
Berdebu
Biasanya juga
Bentrok adu nyaring
tabuhan
Kala berpapasan pasukan
patrol musuh bebeyutan
Kadang juga ada
gabungan
Dari mushola-mushola
saudara
Akh,... kemanakah
pasukan itu
Aku rindu
Apa sudah gugur di
perang masa
Apa desaku telah
kehilangan sukmanya
Dimakan usia yang
menuntut tak berbuat apa-apa
Salah redaksi
Menuntut merubah cara
hidup lama
Tak akan kudengar lagi
kata Patrol
Bukan beberapa tahun
lagi
Cukup Ramadan ini
Akan kuceritakan nanti
pada anak cucu
Dengan nada sangat
ber-iklan
Kali saja mereka
tertarik menirukan
Awal cerita kusampaikan
begini
“Dulu itu seru,...”
Kubayangkan sekarang
Mereka menganga sangat
antusias
Ternyata ada masa silam
yang tak bisa mereka rasakan
19 Juni 2015
No comments:
Post a Comment