Dewi Airlangga (85)
Telah melamar
Dengan membawa ombak
kejujuran
Buih-buih dari hentakan
bebatuan
Pasir halus yang pasang
surut
Hingga diinjak
Kembali lagi pada mulut
samudera
Telah melamar
Dengan sekumpulan kabut
silam
Sebab telah menjadi air
pada sebuah cangkang
Diminum dan
teranugerahkan keberaniaan
Keyakinan yang
menafikan segala pertimbangan
Hingga lupa
Angin tak reda sehabis
hujan
Kau masih mengamuk
Telah melamar
Tapi bagaimana air mata
tak diam
Nelangsa masih
berkelanjutan
Terlempar dari takdir
harapan
Lagi dan lagi
Skenario ini aku
terjungkal
Jatuh pada tebing
Herannya...
Kenapa tak mati saja
Telah melamar
Mencoba membuka mata
seluas dan selicik ular memangsa
Malah laparku hilang
begitu saja
Layaknya derita
Lapar yang tak mampu
makan
Sedang hidangan
Berjejer menggoda
pasrah
Aku, ayolah aku
Lalu hujan deras
berdansa dengan petir
12 Desember 2015
No comments:
Post a Comment